Berbagi Komunikasi Positif
DR. Nick & Nancy Stinnett; Joe & Alice Beam
Rod, seorang wakil farmasi di Kansas dan isterinya Sally, seorang programmer komputer mengawali perkawinan mereka dengan penuh harapan dan kebahagiaan. Rod baru memulai usahanya. Pendapatannya belum pasti, dan untuk membuktikannya diperlukan banyak waktu dan tenaga baik secara fisik maupun emosional.
"Saya kadang-kadang terbangun tengah malam" kata Rod, "sambil berkeringat dingin, khawatir apakah saya dapat berhasil di bidang farmasi. Saya cemas apakah cukup uang untuk bertahan hidup. Beberapa bulan saya mendapat cukup uang dan beberapa bulan lainnya tidak. Kesehatan saya menurun tetapi saya terlalu "macho" untuk berbagi rasa dengan Sally. Saya ingin ia menganggap saya kuat dan mampu menguasai keadaan.
"Tetapi ia tidak bisa dibohongi; ia cepat mengerti. Pada suatu malam ketika kami berjalan-jalan di taman, ia mengatakan, "Rod kamu sangat tegang dalam pekerjaanmu, bukan? "Saya menyangkal, tetapi ia terus mengejar saya. "Ya, kamu cemas" ia menegaskan lagi dan saya kira itu hal yang wajar. Tetapi saya benci melihatmu demikian. Mari kita bicarakan dan apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya.
"Pada saat itu saya mengaku dan berbagi semua frustasi dan rasa cemas saya. Selama ini saya tidak bicara dengan seorang pun tentang kekhawatiran saya dan merasa lega setelah mengeluarkannya.
Kami berbicara mengenai pengetatan pengeluaran dan apa saja yang dapat dikurangi. Sally kemudian bertanya, "Hal terburuk apa yang mungkin terjadi?" dan saya menjawab "Saya akan kehilangan pekerjaan." Ia mengingatkan bahwa kami masih dapat bertahan dengan gajinya dan bahwa pekerjaannya mantap. Kami harus membuat beberapa perubahan, tetapi ia yakin bahwa kami akan berhasil.
Itu melihatnya dari sudut pandang yang perspektif. Keadaan tampak tidak begitu buruk. Sally lalu mengatakan: Saya kita salah satu yang menghambatmu dalam pekerjaan adalah keresahan dan kekhawatiranmu. Mengapa kamu tidak berhenti merasa cemas dan mulai menikmati pekerjaanmu?
"Saya mengikuti nasihatnya dan tahukan Anda bahwa saya mulai menikmati pekerjaan untuk pertama kalinya Perbaikan terjadi dan sekarang saya salah satu wakil utama perusahaan. Tetapi bukan itu yang terpenting dari kisah ini. Yang terpenting adalah bahwa pada suatu malam beberapa tahun yang lalu, Sally yang cukup peka dan mencintaiku mengetahui bahwa saya sedang bermasalah dan perlu berbicara. Ia cukup peduli untuk memulai pembicaraan. Hasilnya, saya merasa lebih dekat dengan Sally daripada sebelumnya. Saya kira hal itu yang mendekatkan kami melebihi peristiwa manapun dan menjadi pola dasar kepedulian berkomunikasi secara terbuka."
Kita belajar dari keluarga yang kokoh seperti Rod dan Sally bahwa komunikasi dalam arti terdalam merupakan hubungan erat antara dua orang yang memiliki hubungan kepedulian.
Dalam bab mengenai komitmen, kita melihat bahwa anggota sebuah keluarga kokoh saling menghargai, tetapi mereka melakukan lebih dari itu. Mereka memperlihatkan sikap saling menghargai saling peduli, dan saling komit. Dan kalau mereka melakukannya, setidak-tidaknya dua hal terjadi. Yaitu memperkuat konsep diri yang sehat dan menciptakan suasana berkomunikasi secara positif terus menerus.
Sementara apresiasi (dibicarakan dalam bab terakhir) merupakan karakteristik yang paling sedikit diantisipasi dalam penelitian mengenai keluarga kokoh, hadirnya pola komunikasi yang baik paling tidak mengejutkan. Sejumlah studi diberbagai bidang menunjukkan komunikasi efektif sebagai faktor untuk membangun keluarga yang kokoh. Keluarga-keluarga kokoh dalam penelitian untuk buku ini menegaskan dengan kata-kata sendiri, penemuan formal dari orang lain.
Keluarga kokoh menghabiskan banyak waktu untuk bercakap-cakap. Mereka berbicara mengenai hal-hal kecil, sepele maupun masalah mendalam dalam hidup. Salah seorang ibu di Rhode Island memberikan pertanyaan yang khas dalam keluarga kokoh.
Kami kira sangat penting tetap saling berhubungan dan mengetahui dimana yang lain berada. Kami ingin saling berhubungan erat antara yang satu dengan yang lain, bukan hubungan sebesar 10% atau 20%
NILAI KOMUNIKASI
Kalau orang ditanya mengapa komunikasi begitu penting, mereka akan memberi jawaban demikian "Komunikasi penting untuk saling mengerti" atau "Komunikasi menyebabkan kita berada di jalur yang sama" atau "Komunikasi memberi perasaan dicintai dan berharga bagi orang lain."
Walaupun jawaban ini terasa agak samar, mereka menekankan pentingnya komunikasi. Meninjau kembali apa arti komunikasi bagi sebuah keluarga akan membantu menjelaskan apakah komunikasi itu.
I. Komunikasi Yang Baik Meningkatkan Kesehatan Mental
Para peneliti mengatakan bahwa dalam hal luar biasa, orang yang kehilangan komunikasi seperti halnya dikurung sendirian sering mengembangkan masalah emosional, gangguan mental atau psikosis. Dalam hal yang kurang ekstrem, orang yang terkurung di rumah karena sakit atau keadaan sulit sering berakhir dengan menutup diri. Ini bukan berarti Anda menimbulkan ketidakseimbangan mental dalam keluarga dengan kurang komunikasi, melainkan memang benar bahwa Anda dapat meningkatkan kesehatan mental yang baik dari anggota keluarga dengan sering berkomunikasi positif.
Bagaimana caranya?
Pertama, dengan kemampuan mengekspresikan pikiran dan emosi alih-alih menekannya akan menghasilkan kesehatan mental yang lebih baik. Ini mencegah bangkitnya amarah sampai mencapai titik kebencian. Hal itu membuka jalan untuk "mendinginkan" dan memindahkan kekuatan dari emosi negatif di samping membuka jalan untuk berbagi emosi secara positif.
Kedua, ada kemampuan berbagi gagasan dan pikiran untuk melihat berbagai hal dari perspektif berbeda dan karen itu mendukung interaksi positif dengan orang lain. Memberi dan mengambil seperti in menuju pada sukses yang lebih besar dalam segala aspek kehidupan, seperti dikatakan dahulu dalam pepatah: "Rencana gagal karena kurangnya nasihat, namun berhasil dengan banyak penasihat." Orang memperoleh kebijakan dan keseimbangan melalui komunikasi dengan orang lain dan karena itu akan lebih sehat kondisi emosional dan mentalnya.
Ketiga, penerimaan yang dirasakan dari komunikasi yang jujur dan interaktif memberi setiap anggota keluarga perasaan percaya diri yang baik. Setiap orang mendengar dan didengar. Cinta diucapkan dalam kata-kata dan perhargaan serta penerimaan diperlihatkan. Perasaan percaya diri yang mantap yang dihasilkan kondusif bagi keselamatan mental dan emosional.
Anggota berbagai keluarga kokoh memberi komentar tentang nilai komunikasi pada kesehatan mental.
Anak remaja kami pulang sekolah dalam keadaan bingung. Beberapa anak perempuan menganggapnya karena secara fisik tubuh remajanya, belum berkembang. Untung ia membicarakan hal itu dengan saya. Kepadanya saya katakan bahwa itu terjadi pada diri saya sewaktu masih gadis. Ukuran dada kami tidak pernah ideal; anak remaja selalu diganggu karena ukurannya terlalu kecil atau terlalu besar. Setelah melampiaskan amarahnya, ia mengatakan "Lain kali saya akan mengatakan ....." Banyak rencana yang disiapkannya. Kami tertawa mengenai hal itu. Saya senang bahwa ia tidak perlu menghadapinya sendiri.
Saya tenggelam dalam pekerjaan; selalu banyak yang harus diselesaikan dan tidak cukup waktu untuk melakukannya. Saya pulang dan isteri mendengarkan keluhan saya dan dengan lemah lembut mengingatkan tentang kenyataan yang ada. Ia memberikan sudut pandang secara perspektif dan harapan.
Minggu yang lalu saya bertengkar dengan tetangga. Anak saya dan temannya memanjat pohon. Ia mengusir mereka dan datang menegur saya. Saya merasa bahwa ia bersikap tidak adil karena menyalahkan saya sebagai ibu yang kurang baik karena mendorong anak-anak mengabaikan milik orang lain. Saya marah dan mengomel sampai suami pulang. Setelah saya menceritakan semuanya dan membahasnya bersama, perasaan marah saya mulai reda. Menceritakan semua kepadanya membantu meredakan kemarahan.
2. Komunikasi Yang Baik Menciptakan Rasa Dimiliki
Tidak seorang pun ingin merasa seorang diri di dunia. Kita semua ingin menjadi bagian dari orang lain, kita semua ingin merasa dimiliki.
Ingat bagaimana Elia menjadi sangat sedih sewaktu mengira bahwa ia sendiri yang membela Tuhan. Ia meminta: "Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuha, ambillah nyawaku." Mengapa ia ingin mati, ia katakan: "Sebab aku ini tidak lebih daripada nenek moyangku." Merasa seorang diri adalah campuran ketakutan dan perasaan putus asa. Tidak mengherankan bahwa kesendirian Elia membawa dia mengharapkan kematian. Sebagai bagian dari kesembuhan dan kembali melayani, Allah mengatakan padanya, "Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia." Dengan kata lain Tuhan mengatakan kepada Elia, "Jangan kira kamu sendiri. Tidak. Kamu mempunayi beribu-ribu kakak dan adik seperti kamu dan yang ingin agar kamu menjadi bagian dari mereka."
Setiap orang perlu mengetahui bahwa ia adalah bagian dari satu keseluruhan; komunikasi adalah proses melalui mana rasa dimiliki ini dikaitkan.
Saya mendapat seorang suami dengan siapa saya dapat berbagi pikiran ambisi, impian dan ketakutan. Saya benar-benar merasa bahwa kami adalah dua pribadi yang menjadi satu.
Orangtua saya selalu meluangkan waktu mendengarkan masalah dan keprihatinan saya. Saya tahu bahwa mereka mempunyai waktu untuk saya apapun yang terjadi. Mereka ada di pihak saya.
Salah satu jalan komunikasi menolong kita merasa berhubungan dengan orang lain adalah melalui pertukaran informasi. Sulit merasa dekat dengan seseorang yang tidak kita kenal. Pertukaran informasi juga membantu dengan cara lain.
3. Komunikasi Yang Baik "Memberi Minyak Pada Roda"
Berulangkali keluarga kokoh menyebut pentingnya komunikasi juga kalau sedang mendiskusikan sifat-sifat lainnya. Baca kembali bab yang lalu atau lihat secara sekilas bab yang akan datang dan Anda akan mencatat kata-kata seperti: "Kami duduk dan berbicara tentang hal itu" atau "Kami berbicara panjang lebar dan memutuskan ..." atau "Kami mengadakan pertemuan keluarga untuk membicarakan ..."
Keluarga yang kokoh menghadapi masalah seperti orang lain; mereka menguangkan cek lebih daripada uang simpanan, mobil rusak, remaja minum bir, kakek harus datang tinggal dengan mereka dan seterusnya. Perbedaannya adalah cara menyelesaikan masalahnya. Komunikasi yang baik menolong melancarkan tingkat frustasi sehari-hari dengan meningkatkan efektivitas keluarga dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Ini berarti bahwa jika berbagai kesulitan atau cobaan tiba, keluarga dengan komunikasi yang baik akan menemukan pemecahannya atau jalan kesembuhannya.
SIAPKAN ANDA UNTUK MEWUJUDKANNYA?
Komunikasi positif bukan sesuatu yang terjadi hanya dalam keluarga yang baik; keluarga-keluarga itu membuatnya terjadi, seperti digambarkan kasus Andrea dan Randal. Randal adalah agen penjual asuransi. Ia dan Andrea telah kawin 10 tahun dan mempunyai 1 anak.
Menjual asuransi memerlukan banyak bepergian dan banyak mengunjungi orang di malam hari. Kalau Anda tidak berhati-hati, keluarga betul-betul menanggung akibatnya dalam usaha ini. Anda menghabiskan begitu banyak waktu untuk bekerja dan bepergian sehingga jarang bertemu dengan keluarga.
Saya telah memasuki pola ini. Saya pergi setiap malam dalam seminggu, dan saya bepergian ke luar kota dua kali setiap akhir minggu dalam sebulan. Saya menjadi asing terhadap Andrea dan si Bayi.
Pada suatu hari Andrea dan saya makan siang bersama, dan saya mengatakan bahwa saya harus pergi akhir minggu ini.
Amarahnya meledak. Sewaktu kembali tenang, ia berkata tanpa banyak komentar, "Randy, apakah kamu sadar telah pergi setiap akhir minggu selama bulan ini dan hanya satu akhir minggu dalam sebulan ini kamu di rumah? Kita harus berbuat sesuatu."
Ia benar. Memang harus ada perubahan. Saya membatalkan rencana kepergian akhir minggu. Untuk saya lebih penting berada di rumah.
Kami berbicara lama mengenai berbagai alternatif selama sepuluh hari berikutnya. Kami membuat beberapa perubahan dalam kehidupan dan pola komunikasi. Satu hal yang mulai saya lakukan adalah lebih banyak menelpon kalau saya keluar kota. Untuk saling memberitahukan bagaimana kabar masing-masing dan apa yang terjadi. Suatu cara sederhana untuk mengatakan "aku peduli padamu," dan dengan telepon juga tidak akan merugikan.
Sekarang kalau tahu saya terlambat pulang, saya beritahu dan dia bisa tidur siang. Jadi kalau saya pulang walaupun sudah lewat tengah malam, ia masih bangun menunggu saya dan kami dapat berbagi bersama. Saat-saat inilah yang sangat berharga bagi kami dan kami mengantisipasinya.
Apabila Anda ingin memperbaiki perkawinan dan keluarga Anda seperti yang dilakukan Randal dan Andrea. Anda pasti bisa. Hal ini memerlukan usaha dan perencanaan, namun bukan hal yang mustahil untuk dicapai.
... bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.