Sabtu, 04 Juli 2015

Renungan 7 Juni 2015

Ungkapkan/Tunjukkan Pengharapan dan Kasih Sayang

DR. Nick & Nancy Stinnett; Joe & Alice Beam
Sambungan 31 Mei 2015

Banyak keluarga mempunyai masalah jambangan dan gayung ini. Suami/isteri nampaknya tidak dapat saling mengatakan hal-hal yang baik satu dengan yang lain, orangtua mengkritik dan menganggap remeh anak-anak. Namun keluarga yang baik, belajar mengisi bejana harga diri itu. Seorang isteri di Kansas mengatakan,

Suami saya mengatakan hal-hal yang baik mengenai saya pada orang lain. Beberapa teman sekerjanya mengatakan hal-hal yang buruk mengenai isteri mereka. Hal ini membuat suami saya marah dan ia semakin sering mengatakan hal-hal yang baik mengenai saya. Orang seperti itu melukai perasaan isterinya dan hubungan mereka karena perilakunya, tetapi secara tidak sengaja hidup saya menjadi lebih baik karena suami saya menceritakan hal-hal yang baik mengenai saya.

Seorang wanita lain merasa sangat tersentuh sewaktu ia mengatakan:

Anak perempuan saya menulis surat setelah bayinya lahir dan mengatakan,

"Saya harap dapat menjadi ibu yang baik seperti Ibu." Itu benar-benar membahagiakan saya. Saya akan selalu menyimpan surat itu. Saya tahu saya sering membuat kesalahan sebagai ibu. Begitu juga anak saya. Tetapi apa yang ia pilihnya untuk diingat dan ditiru adalah hal-hal yang saya lakukan dengan benar. Saya tidak bisa mengungkapkan betapa besar arti itu semua bagi saya.

Seorang anak perempuan di Jerman bercerita kepada kami,

Setiap Sabtu ayah pergi ke pasar, dan ia selalu membawa pulang setangkai bunga yang indah untuk ibu. Hal itu benar-benar membahagiakan hatinya dan ibu merasa seperti seorang ratu. Memberi bunga merupakan tradisi sejak saya kecil. Setiap anggota keluarga menanti dengan penuh harapan.

4. Efek Bergelombang
Keluarga yang kokoh mendemontrasikan bahwa apresiasi dan perasaan kasih sayang membantu anggotanya bertumbuh-kembang karena harga diri setiap orang didorong ke atas. Seperti batu yang jatuh dalam kolam menimbulkan riak gelombang di sekelilingnya, begitu pula kerikil apresiasi menyebabkan riak gelombang yang menyentuh bagian lain kehidupan. Keluarga menjadi tempat di mana orang senang berada dan lingkungan kasih menjadikan semuanya lebih baik.

A. Lingkungan Yang Hangat dan Ramah
Ketika Dr. John DeFrain salah seorang penyumbang utama penelitian keluarga kokoh dan keluarganya berada di South Pacific atas beasiswa Fullbright mempelajari kekokohan dan tantangan keluarga mereka tinggal di Deuba, Fiji, dan mempunyai banyak teman orang Fiji. Salah satu adalah keluarga Talemagau, saya ayah bernama Eroni dan sang ibu, Mereani, dan lima anak yang masih kecil. Kebudayaan Fiji menghargai kebaikan hati, saling berbagi, mengasihi, berbahagia, tidak mudah merasa cemas dan mengeluh, menghormati dan merasa aman serta terjamin. John DeFrain dan Eroni sesudah bekerja banyak menghabiskan waktu bersama menjelang malam, duduk di teras rumba De Frain.
"Kami berbincang-bincang sedikit, tentang ini dan itu, mengenai dua dunia kami yang berbeda. Fiji jelas bukan Nebraska!" ungkap John. "Tetapi kami lebih banyak diam, menikmati indahnya sore hari matahari, burung-burung dan angin dan menikmati kebersamaan kami.
"Saya tidak tahu banyak kata-kata Fiji dan Eroni berbicara dalam campuran bahasa Inggris dengan aksen Fiji yang menarik yang sering membingungkan telinga Amerika. Tetapi walaupun demikian kami bisa berkomunikasi dengan baik.
"Belum lama kami tinggal di Fiji, seorang teman dari Seattle, Jeff dan Sandi serta anaknya, Jessica tiba untuk kunjungan singkat. Pada suatu sore Jeff berbincang-bincang dengan Eroni di teras. Sewaktu Eroni dua jam kemudian pulang. Jeff masuk dengan tersenyum dan wajah gembira. "Wah, saya benar-benar senang dengan Eroni! Anda tahu, katanya sambil berpikir: Saya hampir tidak mengerti satu kata pun yang dikatakan Eroni, tetapi memang menyenangkan berada bersamanya."
"Itu mungkin rahasia dari South Pacific" Kata John, "Orang Fiji secara sederhana tahu cara hidup. Kalau mereka datang berkunjung, dan itu sering dilakukkan, kami tidak perlu menghiburnya. Anda tidak perlu bercerita atau melakukan sesuatu atau "melayani" mereka. Anda hanya perlu berada bersama mereka, berbagi kebahagiaan tidak lebih dan tidak kurang. Suatu ikatan yang erat terjalin antara yang menikmati dan menghargai kebersamaan."
Mungkin keluarga dapat belajar menciptakan perasaan "senang bersama-sama" jika mereka menciptakan lingkungan apresiasi dan perasaan kasih sayang yang sama. Keluarga yang menciptakan lingkungan semacam itu di rumahnya merasa harus melakukan segala sesuatu agar semuanya lebih mudah dan mengurangi ketegangan bagi yang lain.

Saya terpaksa tinggal di rumah selama beberapa tahun karena suatu penyakit. Saya jarang pergi dan hanya memakai kursi roda. Belum lama ini, saya melalui masa sulit yang menyakitkan padahal hari ulang tahun saya sudah dekat. Saya selalu senang musik kantong pipa/bagpipe, memang kedengarannya agar aneh. Suami saya menemukan seorang pemain bagpipe di kota dan mengatur agar ia dapat datang ke rumah kami. Ia berdiri di luar jendela saya dan membuat sebuah konser kecil khusus untuk saya. Sungguh sebuah kejutan yang menyenangkan hati saya. Saya berani bertaruh bahwa para tetangga pun tidak akan melupakannya.

Anda bertanya apa yang dilakukan isteri saya sehingga saya merasa senang. Begini, ia tidak mengulangi kesalahan dan kekurangan saya. Sebagai manusia saya mempunyai beberapa kelemahan. Ia mengingat keberhasilan, hal-hal yang baik dan positif dari saya. Sering saya lupakan tetapi ia selalu mengingatkan bahwa saya orang baik.

Anak perempuan saya mengikuti les biola dari seorang yang memakai metoda Suzuki. Saya juga terpengaruh oleh pengalamannya. Gurunya jarang mengkritik cara bermainnya. Sebaliknya ia mengatakan jari ini lebih ke arah itu, nadanya akan berbunyi lebih baik. "Saya mencoba memakai metoda ini di rumah, dan ternyata berhasil, "Alih-alih saya berkata "Jessie, saya minta kamu membersihkan kamarmu dan kamu hanya melakukan separuh tugasmu, saya mengatakan, "Jessie, pekerjaan yang kamu lakukan di kamarmu membuat kamarmu lebih rapi. Sekarang coba selesaikan." Kami berdua merasa lebih senang! Tidak ada terikan, pertengkaran, bujukan, atau frustasi di kedua belah pihak. Kami saling mencintai dan tetap melakukan sesuatu sampai tuntas.

Seperti telah Anda duga dari contoh-contoh ini, apresiasi dan perasaan kasih sayang membantu suasana tetap menyenangkan dan positif. Ini tidak mengherankan, karena kami semua ingin bersama orang yang membuat kami merasa senang dengan diri sendiri.

B. Kehidupan Seks Yang Lebih Baik
Efek gelombang dari apresiasi yang dilaporkan mereka yang melakukan penelitian keluarga kokoh adalah bahwa mereka menikmati kehidupan seks yang sehat. Mereka tidak ditanya berapa kali mengadakan seks dalam seminggu atau teknik apa yang digunakan. Tidak satu pun merupakan indikator dari vitalitas hubungan seks mereka. Orang-orang dari keluarga kokoh menegaskan perasaan itu:

Setelah bertahun-tahun menikah, ia tetap dapat mencium saya dan membuat hati saya bergetar.

Karena ingin tahu dan takut ketinggalan, kami membeli sebuah buku manual seks. Sungguh menggelikan. Di samping beberapa keterangan yang saya sangsikan, semuanya terlalu bersifat mekanis. Seolah-olah seks itu sangat sulit dan sama sekali tidak menyenangkan dan seksi.

Kehidupan seks kami menjadi lebih baik dengan berlalunya waktu. Kami mungkin tidak melakukan seks sebanyak pada awal perkawinan, namun intensitas dalam hal perasaan lebih mendalam.

Kualitas hubungan seks merupakan cerminan dari kualitas keseluruhan hubungan. Tanpa kemauan baik, yang dipelihara dengan apresiasi di seluruh segi kehidupan keluarga; suasananya tidak cocok untuk kehidupan seks yang sehat.
Tuhan menghendaki bahwa hubungan seks yang baik adalah bagian dari perkawinan. Ia bahkan menjadikannya bagian dari kontrak perkawinan.

... bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.