Sabtu, 04 Juli 2015

Renungan 28 Juni 2015

Komitmen Terhadap Keluarga Anda

Sambungan Minggu, 21 Juni 2015
DR. Nick & Nancy Stinnett; Joe & Alice Beam

Menunjukkan apresiasi dan erima kasih kepada orang lain sama pentingnya untuk kesejahteraan mereka seperti air bagi bunga. Anak-anak dapat diajarkan mengairi bunga. Lebih cepat diajarkan lebih gembira keluarganya.

4. Berbagi Humor Dan Melucu
Melucu dan humor merupakan aspek penting dari apresiasi dan kasih sayang. Keluarga menyatakan perasaan satu sama lain dengan bergembira bersama-sama. DR. John Wuerffel, seorang yang saleh angkatan udara, yakin bahwa humor adalah kekuatan keluarga dan melakukan studi untuk menunjukkannya.
John pertama-tama mempelajari tentang penelitian psikologi humor dan mendapatkan bahwa humor dipakai dengan berbagai cara, baik positif maupun negatif. Ia kemudian dengan hati-hati mempelajari masalahnya dengan 304 ibu, ayah dan anak remaja mereka di Air Force Academy di Colorado Springs.
Secara statistik ia menghubungkan penggunaan humor dengan kekuatan lainnya dalam keluarga-keluarga itu. Pada pokoknya ia bertanya apakah keluarga kokoh juga keluarga yang penuh humor.
Jawabnya adalah "ya."
Keluarga kokoh cenderung banyak menggunakan humor positif. Mereka menikmati kehadiran orang lain, mereka senang tertawa dan bercerita senang bermain bersama dan menyatakan kasih sayang dengan humor yang lemah lembut. Tetapi dua macam humor - sindiran dan merendahkan tidak ada hubungannya dengan keluarga kokoh. Itu adalah senjata lisan untuk mendominasi, memperlihatkan kekurangan dan mengontrol.
Jon begitu tersentuh dengan studi itu sehingga dengan malu-malu ia berjanji mengubah beberapa sifatnya. Di sekolah menengah saya belajar bersikap sinis dan meremehkan di ruang ganti. Saya pemain tim sepak bola dan kamu harus cepat berpikir secara lisan agar tidak difitnah oleh yang lain.
"Saya selalu berhasil melecehkan orang lain dan saya salah tasfir bahwa sinisme itu humor. Waktu melihat hasil penelitian saya, saya langsung merasa malu."
Lalu saya pergi ke Lola (isterinya yang penuh humor) dan menanyakan padanya "Apakah saya benar kadang-kadang terlalu sinis. Saya berusaha memperbaiki diri karena sudah mengetahui humor yang murni."
Apakah Anda tidak menghendaki agar televisi Amerika dan para penulis serta produser film harus belajar apa itu humor yang murni untuk menolong dan membentuk keluarga? Setelah menyadari, sungguh menjengkelkan menonton film atau televisi yang memperlihatkan humor yang konyol dan merusak. Sarkasme dan pelecehan mendominasi interaksi dilayar kaca dan tidak pelak lagi merasuki kehidupan keluarga.
Jangan lakukan lagi "humor" negatif dan terapkan humor yang hangat dan penuh cinta yang dapat Anda kumpulkan. Berbagilah kisah yang masih berlaku selama bertahun-tahun agar orang dapat tertawa. Kisah seperti waktu kakek secara tidak sengaja menembak sapi yang dikiranya seekor singa gunung dan bagaimana sapi itu begitu takut sehingga tidak mengeluarkan susu selama satu minggu. Setiap keluarga mempunyai kisah seperti itu, dan masih banyak lagi setiap tahunnya. Belajarlah tertawa bersama dan lihatlah efek jangka panjang yang ditimbulkan terhadap kasih sayang dalam keluarga Anda.
Ingat, jangan berbagi kisah yang menusuk atau memalukan. Yang penting adalah tertawa bersama, semuanya melalui waktu gembira, jangan meremehkan atau menghina sedikitpun.

5. Sengaja Mendorong Kasih Sayang Dan Penghargaan
Hidup akan lebih sederhana kalau kita dapat membuat undang-undang yang mengharuskan secara teratur memperlihatkan apresiasi dan kasih sayang dalam keluarga.
Itu tentunya tidak mungkin. Namun, anggota keluarga yang kokoh menemukan bahwa menyatakan apresiasi dan kasih sayang dapat didorong.
Selama tahun pertama perkawinan kami, suami saya selalu mengingat ulang tahun perkawinan dan ulang tahun saya. Kemudian hal itu memudar. Sewaktu ia melupakan ulang tahun ketiga perkawinan kami, saya sangat marah dan menangis sepanjang malam. Keesokan harinya ia membawa pulang bunga mawar bertangkai panjang, tetapi saya merasa ia hanya melakukannya karena kami telah bertengkar.
Tahun-tahun berikutnya ia melupakan ulang tahun perkawinan dan ulang tahun saya, dan apa yang terjadi pada ulang tahun ketiga terulang kembali. Saya menangis atau marah dan ia pulang dengan bunga atau kembang gula atau hadiah lainnya. Atas anjuran seorang teman saya mencoba pendekatan yang berbeda.
Ini yang saya lakukan. Saya mulai mengingatkan berbagai peristiwa penting jauh sebelumnya. Saya melakukannya sepintas lalu dengan penuh humor. Saya akan mengatakan sesuatu seperti "Restoran Italia yang baru itu adalah tempat yang cocok untuk merayakan ulang tahun kami" atau "Apakah Ibumu mau mengawasi anak-anak agar kita bisa melakukan sesuatu yang khusus di hari ulang tahun saya yang sebentar lagi itu?"
Saya kira Anda akan menyebutnya sebagai isyarat yang jelas, namun bisa saya katakan bahwa hal itu bermanfaat. Jim tidak pernah lagi melupakan satu pun ulang tahun sejak saya mengubah taktik. Saya kira beberapa orang tidak akan setuju. Tetapi Jim perlu diingatkan. Ia lupa hal-hal lain, sehingga saya tahu bahwa ia tidak sengaja melakukannya. Kami berdua sekarang merasa lebih senang. Saya tidak merasa dilupakan atau tidak dicintai dan ia tidak dikalahkan.
Beberapa orang merasa tidak senang dengan pendekatan seperti itu, tetapi kami berharap Anda berpikir sejenak. Apabila suami/isteri Anda seorang pelupa, apakah Anda peduli jika sekretarisnya mengingatkan tentang ulang tahun seseorang? Bagaimana dengan mertua? Bagi banyak orang, jawabannya adalah "Ya, memang baik juga". Jadi Anda tidak perlu marah melihat kenyataan bahwa isteri Anda perlu diingatkan: faktanya adalah bahwa Anda merasa kurang cocok jika Anda yang harus mengingatkannya. Jika itu masalahnya, mintalah orang lain melakukannya. Ingat butir dari beberapa halaman lalu: untuk tidak melihat yang negatif melainkan melihat yang baik. Tambanglah berlian. Dan cara yang sangat penting untuk melakukannya adalah dengan sengaja mendorong orang lain di keluarga untuk menunjukkan manifestasi apresiasi dan kasih sayang yang wajar.
Kakak salah satu pengarang buku ini (kami merahasiakan jati dirinya demi melindungi privasinya) menelponnya jika salah satu keluarga inti ayah, ibu, kakak merayakan hari ulang tahun. Orang yang lupa akan mendapat pertanyaan, "Tahukan kamu siapa yang berulang tahun hari ini?" Jika yang menelpon mendengar jawaban negatif, ia meneruskan, "Ibu (atau apa saja) dan saya kira kamu ingin menelponnya."
Semua merasa senang dengan hasilnya. Ibu senang ditelepon. Kakak pelupa senang ia tidak melupakan hari yang istimewa. Yang menelpon tidak saja merasa senang mengetahui ia menolong kakak dan ibunya; ia juga memperoleh sesuatu yang lain dengan mengingatkan kakaknya waktu makan siang bersama di hari-hari mendatang.

6. Terimalah Pernyataan Apresiasi Dengan Baik
Kami semua mengalaminya. Seseorang melakukan sesuatu yang Anda sukai atau tampak cantik dan Anda mengatakan: "Pidato Anda bagus sekali" atau "Baju Anda indah sekali." Dan penerimanya menjawab "Saya rasa terlalu panjang" atau "Baju kuno itu? Saya membencinya." Dan di situlah Anda merasa terkecoh.
Anggota keluarga yang kokoh sadar akan kemampuan menerima apresiasi dengan bijak itu penting agar apresiasi itu tetap ada.
Isteri saya dibesarkan dalam keluarga di mana penghargaan jarang diucapkan. Kalau saya memujinya - misalnya karena makanannya enak ia akan mengatakan "saya tahu kamu menyukainya karena kamu memakannya." Saya  akan menjawab "Ya, tetapi saya  ingin mengatakannya". Pada waktunya ia belajar bagaimana menerima pujian; dan karena ia belajar menerimanya ia juga belajar memberikannya.

Anak kembar kami memasuki masa remaja yang merepotkan; mereka tidak tahu bagaimana harus berperilaku. Mereka marah kalau orang mengagumi pakaiannya atau mengatakan bahwa mereka pandai berdansa. Walaupun demikian, mereka merasa malu. Mereka tidak mau kelihatan disanjung, jadi kadang-kadang mereka bersikap konyol dan tertawa atau mengatakan hal yang salah. Kami membantu mereka cara menerima sebuah pujian. Kami sampai mempraktekkannya dengan mereka. Mereka merasa lucu, namun berhasil membantu mereka menanggapinya secara bijak.

Banyak di antara kita malu menerima pujian. Kita tidak mau terlihat tinggi hati atau tidak ingin menjadi pusat perhatian. Tidak menerima pernyataan terima kasih atau apresiasi dengan cara yang bijak dapat diartikan sebagai penolakan dan dapat mengurangi kata-kata penuh apresiasi di masa depan. Seorang wanita Georgia mengatakan,

Saya menganggap bodoh menanggapi sebuah pujian dengan mengatakan sesuatu yang bertentangan. Saya mempunyai beberapa jawaban yang saya berikan jika seseorang memberikan pujian - tergantung dari keadaan tentunya. Saya mungkin mengatakan: "terima kasih atas pujiannya (Saya melakukan pekerjaan dengan baik, atau menyanyi dengan merdu atau apa saja)" atau "Sungguh besar perhatian Anda." Saya berusaha menjawabnya dengan ungkapan yang memberi pujian pula.

Itu tidak hanya berlaku dengan orang di luar keluarga melainkan juga dengan mereka di dalam keluarga. Bagaimana perasaan anak Allah kalau ia mengatakan "saya mencintaimu", lalu Anda menjawab "bagaimana kamu bisa mencintai orang seperti saya?". Jawaban demikian tidak menimbulkan perasaan aman dan bahagia; itu hanya membingungkannya. Orangtua demikian mungkin mengatakan seperti itu bukan alasan untuk merugikan kebutuhan anak itu akan rasa aman dan stabilitas. Jika anak memberi pujian  kepada ibu atau ayahnya, pujian itu harus diterima seolah-olah hal itu yang terbaik di dunia. Jika Anda menerima pujian anak dengan bijaksana dan percaya bahwa itu sepenuhnya keluar dari lubuk hatinya, mereka akan lebih menghargai dan menunjukkan kasih sayang dengan cara serupa.
Anak-anak juga melihat bagaimana ayah dan ibu menerima pujian dan kebaikan di antara mereka. Anak-anak perlu bertanya apa yang benar dan apa yang salah. Mereka ingin ketulusan hati dan kesungguhan hati dan kesungguhan dari yang memberi dan yang menerima. Jadi demi kebaikan Anda sendiri dan keluarga, terimalah pernyataan kasih sayang atau apresiasi dengan bijaksana.

...bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.