Sabtu, 04 Juli 2015

Renungan 14 Juni 2015

Ungkapkan/Tunjukkan Pengharapan dan Kasih Sayang

DR. Nick & Nancy Stinnett; Joe & Alice Beam
Sambungan 7 Juni 2015

Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya iblis tidak menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.

Dalam konteks ayat ini, "kewajibannya" berarti pemenuhan seksual. Asalnya dari kata Coine Yunani yaitu berarti kewajiban. Tuhan memerintahkan bahwa kita berkewajiban memuaskan hasrat seksual suami/isteri. Tetapi seperti juga apresiasi terasa hampa tanpa perasaan kasih sayang, begitu pula seks tanpa kasih sayang. Kita perlu kepuasan seksual sebagai bagian dari cinta dan kasih sayang satu sama lain.
Jika Anda berpikir demikian, ada kesadaran bahwa seks tidak dimulai pukul 10.30 malam Sabtu dengan mandi dan minyak wangi.
Anda harus mulai sebelumnya. Tidak juga Pk. 7.30 dengan makan malam diterangi temaramnya lilin. Cobalah mulai awal. Misalnya hari Senin pagi dengan membuang sampah dan Selasa sore dengan memberi penghargaan pada isteri karena telah menyelesaikan tugas dengan baik.
Pemenuhan hasrat seksual bukan hanya sekedar seks. Melainkan suasana cinta, apresiasi dan kasih sayang yang mengisi seluruh rumah. Jika suasana tepat, seks tidak pernah "sekedar seks". Tetapi kulminasi dari saling mencintai antar suami isteri dalam segala hal badan, pikiran, dan jiwa.
Keluarga yang kokoh sadar akan nilai pendekatan ini.

Saat-saat di mana seks terbaik dialami adalah saat isteri dan saya merasa sangat dekat dan seirama satu dengan yang lain jika kami menyelesaikan masalah atau mengerjakan bersama suatu proyek.

Sejak dulu saya belajar untuk tidak mengeluh tentang ketidakrapian suami, menyindir bahwa ia tidak cukup menghasilkan uang, mengomel tentang tayangan di TV dan masih berharap ia tetap bergairah dengan saya.

5. Mengapa Beberapa Orang Sulit Memperlihatkan Perasaan Kasih Sayang
Apresiasi dan kasih sayang begitu penting dalam keluarga yang kokoh, tapi tidak semuanya tahu bagaimana mengekspresikannya dengan cara yang produktif dan bermanfaat. Bacalah kembali kisah pada awal bab ini bagaimana merusaknya cinta yang tidak diungkapkan.
Apa yang menghambat orang untuk mengetahui bagaimana menunjukkan kasih sayang dan menyatakan apresiasi?
Bagi beberapa orang itu merupakan masalah budaya. Dalam beberapa kebudayaan dan sub-kebudayaan, menunjukkan emosi tidak disetujui, padahal dalam beberapa kebudayaan lain justru dianjurkan. Apa yang disebut "kebudayaan-pria" di Amerika cenderung kurang emosional dari "kebudayaan-wanita", dan kebudayaan kaum pria akan berpikir dua kali untuk menunjukkan emosinya di depan umum. Namun, dalam kebudayaan beberapa negara Eropa dan negara berkembang kaum pria bisa memperlihatkan emosi tanpa hambatan. Dalam kebudayaan itu, pria paling "macho" sekalipun diperbolehkan dan dianjurkan menyatakan apresiasi dan kasih sayang tanpa hambatan atau rasa malu.
Kadang-kadang bukan kebudayaan yang menghalangi penunjukkan kasih sayang; melainkan rumah tempat seseorang dibesarkan. Joe Beam berasal dari rumah di mana orang berperilaku bebas dan sering merangkul. Sering terjadi di Amerika, orang dari latar belakang keluarga berbeda saling menikah dan membawa serta gagasan yang berbeda tentang bagaimana menghargai dan kasih sayang yang harus diperlihatkan.
Dengan kombinasi berbagai dampak kebudayaan dan contoh dalam keluarga, beberapa orang mempunyai hambatan serius yang harus diatasi sebelum dapat belajar bagaimana menyatakan apresiasi dan kasih sayang. Dan ini lebih nyata pada laki-laki daripada perempuan dalam masyarakat kita.
Walaupun ada hambatan yang harus dilalui, pria besar dan kuat cenderung menikmati kasih sayang dan cepat belajar (dari isteri yang lebih ekspresif) manfaat dari sentuhan emosional yang murni, seperti diperlihatkan dalam kisah berikut ini.
"Keluarganya terhambat dalam arti menunjukkan perasaan kasih sayang" Sheryl mengungkapkan sementara Brandon tersenyum dan mengangguk setuju. "Pertama kali ia bertemu keluarga saya pada makan malam Thanksgiving, saya kira ia akan pingsan. Semuanya berangkulan dan tertawa senang."
"Ya," Brandon menambahkan" Gagasan keluarga saya tentang menghabiskan waktu yang baik adalah dengan berdebat secara intelektual mengenai reformasi kemakmuran. Tidak lama kemudian kami bertengkar dan seseorang lari keluar."
"Setelah beberapa tahun menjalin 'terapi' dalam keluarga saya, ia berubah," Kata Sheryl 'Tentu saya tidak mau ia dianggap mengalami gangguan yang bermasalah. Ia seorang yang rasional dan membantu saya agar tetap berimbang. Ia dapat duduk dan menganalisis suatu keadaan dan menjelaskan langkah-demi langkah bagaimana mengatasinya. Saya benar-benar memerlukan hal itu darinya. Tetapi ia juga telah belajar bagaimana mengasihi dan menyayangi. Bagaimana berangkulan dan memberi penghargaan dan mengatakan kata-kata hangat dan lucu pada saya. Itu yang saya perlukan darinya.
"Ya, sambut Brandon. Jadi ia menggelitiknya di tulang rusuk untuk membalas dan keduanya tertawa berderai.

6. Enam Rahasia Menumbuhkan Apresiasi dan Kasih Sayang Dalam Rumah Anda
Brandon bukan satu-satunya pria yang belajar akan nilai kasih sayang. Di antara beribu pasangan yang kami tangani dalam kursus His Needs, Her Needs di Family Dynamic Institute, banyak pria belajar cara menunjukkan lebih banyak kasih sayang kepada isterinya. Dalam kursus itu, tiap pasangan mengisi inventaris untuk membantu pasangannya memutuskan apa yang terpenting yang diperlukannya. Tetapi justru isteri yang lebih banyak memerlukan kasih sayang, dan suami yang belajar menikmati memberinya dalam jumlah yang besar. Walaupun demikian sering terjadi isterinya yang belajar bagaimana merangkul dengan selimut kasih sayang untuk mengubah hidup mereka berdua.
Ya, Anda juga dapat memiliki rumah yang penuh dengan kasih sayang dan apresiasi. Berikut ini adalah enam rahasia untuk menerapkan sifat-sifat ini dalam keluarga Anda.
I. Menambang Berlian
Banyaknya apresiasi dan kasih sayang membantu meningkatkan dan memperkokoh kehidupan keluarga. Walaupun demikian banyak di antara kita mempunyai kesulitan untuk menyatakan atau menerima apresiasi. Salah satu alasannya adalah bahwa kita tidak pernah belajar menjadi penambang yang baik.
Penambang berlian di Afrika Selatan mengisi waktu bekerjanya dengan menyaring di antara ribuan ton batu dan sampah untuk mencari beberapa butir berlian kecil. Mereka tahu bahwa apa yang akan ditemukan dalam berton sampah itu akan mampu mengganti kerugian dari usaha keras mereka untuk memperolehnya. Seringkali dalam hubungan keluarga, orang justru melakukan hal sebaliknya. Mereka menyapu bersih berliannya, dan dengan penuh semangat mencari debunya. Tetapi anggota keluarga yang sehat adalah para ahli berlian. Mereka mencari hal-hal yang baik dalam diri seseorang.

Suami saya adalah tipe "profesor linglung" yang khas dan cenderung melupakan hari ulang tahun dan sebagainya. Tetapi ia menunjukkan cintanya terhadap saya dengan cara lain. Minggu lalu ia melihat kiefels (semacam roti Kroasia atau Ceko) di toko dan membelinya karena ia tahu saya menyukainya - padahal sangat sulit untuk menemukan roti itu. Itu yang selalu saya ingat jika ia melupakan sesuatu, bukan berarti ia tidak mencintai saya. Tahun ini ketimbang mengharapkan ungkapan cintanya melalui sebuah kartu ucapan selamat, lebih baik saya melihatnya dalam bentuk kiefel.

Minggu lalu untuk pertama kali saya ikut lomba maraton dan mencapai garis akhir nomor limabelas dari tujuh puluh sembilan peserta kelompok usia saya (lima belas sampai dua puluh tahun). Saya kecewa karena tidak menjadi nomor satu dan berpikir bagaimana empat belas orang bisa mendahului saya. Lalu ibu mengingatkan bahwa enam puluh empat peserta tiba setelah saya! Ia membantu saya lebih melihat kemenangan ketimbang kekalahan saya. Ia benar-benar membuat saya merasa istimewa.

Para psikolog berbicara mengenai pemenuhan ramalan. Ini adalah cara lain untuk mengatakan bahwa Anda akan memperoleh apa yang diinginkan dalam hidup. Jika Anda memilih mengikuti jalan yang sulit, mimpi-mimpi buruk Anda akan selalu terwujud. Jika Anda mencari hal-hal buruk dari anggota keluarga lainnya, Anda akan menemukannya dan Anda hidup sengsara. Tetapi inilah berita yang lebih baik; jika Anda mencari hal-hal yang baik dalam keluarga, Anda akan menemukannya dan memiliki kehidupan keluarga yang bahagia.

Di tahun-tahun awal pernikahan kami terjebak, beberapa pasangan kenalan kami. Mereka menganggap dirinya cukup berpengalaman dalam hal-hal duniawi dan tidak ada sesuatu atau seseorangpun yang memenuhi kriterianya. Salah seoang senang menyindir dengan tajam, terutama terhadap orang lain.
Kami tidak sadar bagaimana kami dipengaruhi sampai saatnya kami keluar kota untuk berlibur tiga minggu. Kami merasa tenang dan bahagia dan menganggap bahwa perjalanan itu yang membuat kami merasa lebih baik. Kami kembali merasa senang ketika pergi ke pesta di rumah teman kami itu tetapi kami pulang dengan perasaan tertekan. Kami menjadi bingung.
Hari sesudahnya kami duduk bersama untuk berpikir dan menganalisa apa yang sebenarnya terjadi. Berbagai sindiran, mencari kesalahan, dan melecehkan orang lain menganggu perasaan kami. Prosesnya sangat tidak kentara, tetapi kami mulai melihat berbagai hal secara negatif. Dan itu semua juga mempengaruhi perkawinan kami.
Kami memutuskan menghentikan persahabatan itu. Langkah pertama adalah mencari pasangan lain untuk berteman. Kami juga memperbaiki sikap kami. Kami memilih lebih menekankan pada hal-hal yang positif.
Sekarang kalau suami pulang ia mengatakan "Wah, kamu hari ini sibuk dengan anak-anak, sudah potong rambut dan berbelanja?" Ia sama sekali tidak menyebut membersihkan pekarangan. Dan kalau ia pulang dengan rasa kecewa karena kehilangan satu kesempatan menjual, saya mengingatkan akan ketiga pelanggan baru yang berhasil diperolehnya minggu lalu. Kami memusatkan diri pada apa yang kami miliki, apa yang telah dihasilkan, dan bagaimana keadaan kami, ketimbang apa kekurangannya, apa yang belum dilakukan dan apa yang tidak dapat dicapai.


...bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.