Komitmen Terhadap Keluarga Anda
DR. Nick & Nancy Stinnett; Joe & Alice Beam
Sambungan 26 April 2015
Banyak wanita dalam keluarga kokoh berjuang mengkombinasikan karir mereka dengan keluarga. Apa rahasia mereka dalam mengatasinya.
Saya belajar untuk tidak melakukan semuanya bagi setiap orang. Peran Superman cocok untuk saya. Saya harus menentukan apa yang penting dan membiarkan hal-hal yang lain. Misalnya, mengurangi aktivitas masyarakat. Tidak realistis mencoba melakukan pekerjaan sukarela di samping pekerjaan lain.
Saya selalu bekerja dengan gagasan bahwa ada saat tertentu di mana tidak ada titik balik. Yang saya maksud adalah saat di mana lebih banyak melakukan pekerjaan tidak akan menghasilkan lebih banyak. Jika saya capai dengan pekerjaan atau menjadi lelah dan gelisah, saya tidak banyak membantu orang lain. Saya tidak akan lembur kecuali jika tidak terhindarkan lagi. Saya perlu pulang untuk menyegarkan diri dan berada bersama keluarga.
Saya merasa memiliki sepuluh pasukan energi setiap hari, dan saya perhitungkan pemakaiannya. Pekerjaan akan menyita sembilan setengah jika saya mengijinkannya. Sebaliknya saya rencanakan lima pasukan untuk pekerjaan, tiga untuk anak-anak, dua untuk saya dan John. Sewaktu sibuk, saya mungkin menyesuaikan delapan pasukan untuk kerja, dan dua untuk rumah. Tetapi dengan menyadari budget saya, saya selalu dapat menabung untuk di rumah.
Akan membantu mempunyai istri/suami dan anak-anak yang bertanggung jawab (untuk pekerjaan ringan) dan memenuhi kebutuhan saya.
Sewaktu saya pertama kali bekerja, reaksi pertama adalah: Bagaimana saya dapat bekerja dengan tiga anak? Saya khawatir tentang pengasuhan mereka, jadi saya mencari tempat penitipan harian dan membayarnya dua kali gaji yang berlaku. Saya ingin ia merasa bertanggungjawab pada anak-anak.
Jika mampu, saya akan menyewa pembantu untuk melakukan pekerjaan di rumah. Kami menggunakan piring kertas untuk makanan kecil. Setiap anak mempunyai tugas, kami gunakan kertas memo untuk mengingatkan siapa harus melakukan apa. Beberapa hal memang tidak terlaksana.
Apakah satu atau kedua orangtua bekerja di luar rumah, komitmen berarti janji kedua orangtua agar perkawinan dan rumah tangga berjalan seperti semestinya. Suami dan isteri yang keduanya berasal dari keluarga kokoh mau berubah dan saling mengulurkan tangan. Bantuan dan dukungan yang diberikan pada yang lain (dan pada anak-anak) adalah manifestasi jelas dari komitmen satu dengan yang lain dan kepada keluarga. Beberapa komentar menunjukkan hal itu:
Bisnis suami saya bersifat musiman, jadi ada kalanya ia sangat sibuk. Saya berusaha membantu dengan memotong rumput di halaman dan melakukan hal-hal yang biasa dilakukan di rumah.
Suami saya membantu mengurus anak dan pekerjaan di seputar rumah tanpa diminta.
Kami sudah tidak dapat bertahan tinggal di peternakan secara finansial. Jadi kami menjual semuanya dan pindah ke kota. Isteri saya mengajar di sekolah untuk membiayai hidup kami dan saya kembali ke universitas belajar lagi untuk mendapatkan pekerjaan lain.
2. Jika Hidup Semakin Sibuk
Sewaktu ditanya, "Bagaimana Anda mengatasi pekerjaan, keluarga dan berbagai aktivitas lainnya? Seorang ibu menjawab dengan tertawa. "Tidak begitu mudah!"
Ada kalanya kita semua merasakan hal yang sama, dan bukan hanya tentang masalah pekerjaan. Tekanan untuk melakukan berbagai hal nampaknya menjadi bagian dari kehidupan modern. Di samping pekerjaan, ada rekreasi, aktifitas masyarakat. PT A, aktifitas agama, pramuka, pertandingan olahraga, pekerjaan sukarela, dan demikian seterusnya daftar itu.
Bagaimana kita menghadapi tingkat hidup yang demikian sibuk tanpa merugikan keluarga? Keluarga yang kokoh adalah jawabannya.
Kehidupan mereka juga sibuk dan terpilah-pilah. Tetapi mereka mengendalikan kegilaan itu.
Seorang suami menceritakan pada kami :
Berbagai masalah dapat mencekik Anda. Tidak seorang pun dapat melakukan demikian banyak sekaligus. Selama bertahun-tahun, saya bergabung dalam organisasi persaudaraan, relawan membantu tim sepak bola anak saya, mengajar di gereja, mendaftar untuk belajar bagaimana menyelesaikan pengembalian pajak, dan berenang setiap hari di YMCA. Itu semua di luar tugas kebun dan urusan mobil, sungguh terlalu banyak. Dalam satu minggu saya hanya sehari di rumah. Saya putuskan saya dapat menyewa orang untuk mengerjakan pajak, sesekali menghadiri pertemuan persaudaraan dan berenang empat kali seminggu. Jika belum cukup saya akan membiarkan regu sepakbola menang tanpa saya.
3. Sesi Penentuan Prioritas
Sejumlah keluarga menentukan sesi penentuan prioritas. Beberapa keluarga bertemu sekali seminggu, beberapa lagi sekali sebulan dan yang lain dua kali setahun. Beberapa keluarga menyusun daftar; yang lain melakukannya di luar kepala. Prinsip umumnya dijabarkan oleh seorang ibu dari Nebraska:
Sekali sebulan kami mengadakan pertemuan keluarga untuk meninjau kembali keadaan. Kami membahas siapa yang harus berbuat apa, apa yang telah dicapai, tujuan baru, dan sebagainya. Satu masalah yang tetap ada ialah terlalu sedikit waktu dan terlalu banyak yang harus diselesaikan. Kami telah menemukan jalan terbaik untuk mengurangi ketegangan yaitu meninjau kembali ketertiban kami dan mengurangi beberapa. Ini biasanya tidak sulit dan merupakan pengalaman belajar yang baik bagi anak-anak untuk menentukan apa yang paling memuaskan mereka dan apa yang menjadi fokus perhatiannya. Brian misalnya, menentukan bahwa ia lebih senang sepak bola ketimbang pramuka. Matt memilih pelajaran karate di musim gugur ini ketimbang sepak bola. Kami tahu bahwa melakukan keduanya tidak mungkin.
Saya mengikuti kelas malam di universitas terbuka, tetapi memutuskan berhenti semester ini. Kami merencanakan beberapa proyek renovasi yang harus saya kerjakan.
Kami selalu mengakhiri pertemuan keluarga dengan perasaan lebih santai dan terbebani ketimbang sebelumnya.
...bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.