Belas Kasihan
Mrk. 9 : 17-29
Pdt. Prof. DR. S.J. Sutjiono
Dalam lukisan ceritera yang kita baca ini, maka kita melihat sifat khusus dari surga dan keadaan dunia ini serta neraka.
Yang pertama : Surga bersifat belas kasihan dan penuh dengan kuasa
Yang kedua : dunia bersifat kebimbangan dan kelemahan
Yang ketiga : neraka bersifat kebencian dan malapetaka. Namun kuasa belas kasihan Tuhan Yesus dapat memenangkan kelemahan murid-murid-Nya dan pekerjaan iblis.
I. Pengaruh iblis
Tuhan Yesus Kristus mengetahui, bahwa kuasa roh jahat itu mempengaruhi hidup manusia.
Kita sering menganggap ringan terhadap kuasa setan. Tuhan Yesus menghadapi kuasa roh jahat ini dan menaklukkannya serta melenyapkan pengaruh roh jahat itu.
Jika kita menilik keadaan anak ini sungguh menyedihkan. Sejak kecil, pada permulaan hidupnya (ay 21)
Memang manusia itu telah diperanakkan dalam dosa dan dasar hati atau sifat hati manusia itu selalu cenderung dan senang akan benih-benih kejahatan.
Kata pemazmur : "Kita telah tersesat segera setelah kita diperanakkan". (58:4)
Dan memang manusia itu suka akan kesesatan dan menurut jalannya sendiri, seperti domba-domba yang terhilang sampai tiba saatnya di mana kita melihat Gembala yang baik. Jika kita mau mendengar suara-Nya dan mengikut Dia, maka kitapun menjadi manusia baru.
Setan menguasai hidup manusia dan memperbudak orang itu. "Setan itu memontang pantingkan bagi orang itu dan kerap kali dicampakkannya ke dalam api dan ke dalam air". (ay 18, 22).
Mudah sekali setan itu menawan dan memperbudak orang itu. Orang itu tak mempunyai kuasa untuk melawan atau mencegahnya. Tujuan setan ialah hendak membunuh dan menghancurkan hidup manusia. Demikian juga kuasa dosa di dalam hidup manusia.
Adakah dosa itu menguasai dan memperbudak hidup saudara? Apakah saudara diperintah oleh prinsip-prinsip yang bertentangan dengan hati nurani saudara dan firman Allah? Apakah saudara berada di bawah hukum Taurat atau Anugerah Allah?
Puji syukur bahwa kita diberi kuasa dan kita telah dipeliharakan oleh Tuhan Yesus dari pada serangan iblis. Allah itu seperti pagar sekeliling kita, menjaga kita agar kita tiada lagi diperbudak si jahat.
Pengaruh setan itu berakibat sangat mengerikan. Markus melukiskan dengan jelas, betapa mengerikan pengaruh kuasa jahat itu, tertulis seperti berikut : "Dipontang-panting, berbuih mulutnya, giginya mengkertak, makin kurus, dibanting-banting, berguling-guling, dicampakkan ke dalam api dan ke dalam air, dan menyobek-nyobek dia dengan hebatnya". (ay 18, 20, 22).
Tujuan setan hendak membunuh orang itu dan menderita kesengsaraan yang mengerikan untuk selama-lamanya di dalam api neraka. Demikianlah orang yang dipengaruhi kuasa gelap dan kejahatan, mungkin dalam hidupnya tiada ada kertak gigi, tak ada mulut yang berbuih atau dipontang-pantingkan dan tiada api, tetapi di kemudian hari, pada satu waktu kelak tak dapat dihindari lagi kesengsaraan di laut api neraka untuk selama-lamanya. (Mat 13:40-42, Why. 20:15)
II. Kegagalan Murid-murid
"Hamba sudah berkata kepada murid-murid tuan, supaya mereka itu membuangkan setan itu, tetapi mereka itu tiada dapat" (ayat 18).
Perkara-perkara yang besar sangat diharapkan akan keluar dari orang-orang yang menjadi milik Kristus, anak-anak Allah orang percaya. Memang demikian selayaknya (Fil. 4:13).
Petrus dan Yohanes telah berkata kepada orang lumpuh di pintu Bait Allah, "Pandanglah kami" (Kis. 3:4). Murid-murid Tuhan ini tahu betul segala macam kemungkinan, kuasa Allah yang akan menjadi nyata melalui iman kepada Juruselamat yang telah bangkit itu.
Mengapakah murid-murid tak mempunyai kesanggupan sehingga mereka telah gagal?
Oleh karena :
Mereka telah gagal didalam iman
Tuhan Yesus menegur mereka itu, "Hai bangsa, yang tiada percaya ini." "Segala perkara bisa jadi", mungkin bagi orang yang percaya (ay 23). Oleh karena kurang iman, maka nama Tuhannya tidak dipermuliakan.
Abraham kuat dalam iman, maka menjadi kemuliaan bagi Allah (Rm 4:20).
Iman yang kuat mempermuliakan Allah. Ketidak percayaan kita, menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Berimanlah kepada Allah (Mk. 11:22).
Mereka telah gagal didalam doa
"Bangsa itu tidak boleh keluar dengan jalan apapun, melainkan dengan doa." (ay 29). Doa itu berarti bersekutu dengan Allah. Persekutuan berarti kuasa dalam pelayanan. Orang yang hanya sedikit saja menyediakan waktu untuk berdoa, seringkali diliputi oleh kelemahan dan ketidak sanggupan serta ketiadaan kuasa dalam hidupnya.
Roh doa lebih baik daripada berdoa menurut kebiasaan.
Mereka telah gala didalam puasa
"Hanyalah dengan doa dan puasa saja (Mat. 17:21). Doa dan puasa itu membentuk dua mata pedang yang mendatangkan kemenangan.
Kita harus berdoa dengan sepatutnya, biarlah kita mempunyai kerinduan seperti orang yang lapar akan makanan. Jikalau khotbah dan puasa itu dapat membuang setan-setan, pasti akan ada suatu kelepasan yang besar.
Kuasa yang memenangkan bukanlah kepunyaan kita, melainkan datang dari kuasa. Kuasa Kristus, hanya dapat dimiliki dan tinggal di dalam seseorang yang tetap berada di dalam persekutuan dengan Dia dalam doa yang tiada berkeputusan dan penyangkalan diri sendiri dengan segenap hati oleh karena Kristus.
Perkara ini tersembunyi, tak dapat dilihat oleh dunia ini, namun dinyatakan Allah kepada anak-anak-Nya yang rendah hati dan percaya kepada-Nya.
III. Kemenangan Kristus
Murid-murid telah gagal, sekarang ayah itu langsung telah datang kepada Tuhan Yesus dengan permohonan. "Kalau Tuhan boleh menolong dia, kasihanilah kami dan tolonglah kami." (ay 22). Jikalau saudara mereka kecewa terhadap orang Kristen, apakah saudara sendiri sudah mencoba untuk datang langsung kepada Tuhan Yesus.
Janganlah kecil hati terhadap orang yang tiada menaruh kuasa.
Tuhan Yesus yang menangisi kota Yerusalem, tentu akan berbelas kasihan terhadap persoalan saudara.
Suatu Undangan.
"Bawalah dia kepadaKu".
"Datanglah kepadaKu hai kamu sekalian yang berlelah dan menanggung berat, maka Aku akan memberi sentosa kepada jiwamu." (Mat. 11:28).
Serahkanlah segenap hidup saudara kepada-Nya didalam segala hal dimana tiada pertolongan dan keselamatan didalam tangan-Nya yang berkuasa itu. Dia seorang tabib yang tiada pernah gagal. Adakah hati saudara luka parah dan tiada obat atau dipontang-pantingkan oleh kuasa kegelapan? Bawalah kepada-Nya dan serahkanlah.
Perkataan Tuhan Yesus yang berkuasa.
"Hai setan yang kelu dan tuli, Aku suruhkan engkau keluar dari padanya" (ay 25).
Dia berkata, maka terjadilah seperti kata-Nya itu. Dia hanya menyampaikan perkataan-Nya, maka orang itupun disembuhkan-Nya.
Kelepasan itu sempurna, maka roh najis itu tidak boleh masuk lagi kepadanya.
Di dalam ketaatan terhadap undangan Tuhan Yesus, maka kita akan mendapatkan, bahwa didalam perkataan itu ada kuasa.
Dia ada kuasa memisahkan saudara dengan doa saudara. Dia memberi kita kemenangan terhadap segala musuh-musuh kita.
Tangan Tuhan Yesus yang mengangkat kita.
Yesus memegang tangannya serta mengangkat (ay 27). Bila penghalang itu dibuang, maka kita diangkat kedalam suatu hidup yang baru. Dijadikan suatu ciptaan yang baru didalam dan oleh Kristus.
Perkataan dan tangan Tuhan bekerja bersama-sama untuk keselamatan orang yang lari kepada-Nya mencari perlindungan.
Perkataan anugerah, tangan yang berkuasa, yang digerakkan dan didorong oleh hati yang penuh kasih.
Apakah saudara merasa jamahan tangan Tuhan Yesus yang bekas paku dan telah bangkit?
Sumber: Warta Jemaat GKRI Jemaat Mangga Besar, Jakarta - Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.