Selasa, 11 November 2014

Renungan 9 November 2014

Perintah Khusus
Pdt. Prof. DR. S.J. Sutjiono
Sambungan Minggu, 2 November 2014

Yang saudara ingat dan pikirkan bagaimana mungkin di tempat ini bisa dapat roti? Bagaimana mungkin orang banyak ini diberi roti?
Murid-murid berfikir dan memfokuskan diri pada tempat, orang dan roti, namun tidak memandang Yesus. Maka itu tidak usah kita merasa heran, jika murid-murid menjadi bingung, panik dan tidak berdaya. Dampak pemikiran beserta dan tanpa Yesus itu berbeda.
Yesus mengetahui apa yang harus dikerjakannya, tanpa ragu sedikitpun. "Yesus bertanya kepada mereka : "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka : "Tujuh." Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah." (ay 5, 6) Tuhan Yesus tidak menuntut daripada apa yang kita punyai. Setiap orang mempunyai bakat dan talenta masing-masing.
Persoalannya : Maukah kita menyerahkannya kepada Yesus, maka Ia yang akan bertindak selanjutnya. Ia memperhatikan. Ia mengetahui kebutuhan kita. Kita semua diserahkan Ia kan membuat perkara-perkara yang besar. Biarlah dalam kebodohan kita, percayakanlah kepada-Nya. Dalam kebingungan dan kepanikan, berserahlah kepada-Nya. Waktu mereka duduk keraguan hilang, pengharapan bangkit. Mata iman mereka tidak tertuju kepada roti yang hanya tujuh ketul (Pasti tidak mencukupi), tetapi kepada Roti Surgawi. Duduklah menjadi tolak ukur iman mereka dalam keadaan semacam ini.
Apakah saudara mau memperoleh berkat Tuha? Duduklah. Berdiam diri di hadapan-Nya. Serahkan segala hal kepada-Nya. Harap dan pandanglah Yesus.

III.  Yesus memberkati
"Sesudah itu Ia mengambil ke tujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan dan mereka memberikannya kepada orang banyak.
Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak tujuh bakul. (ay 6-8).
Kuasa Tuhan nyata. Mereka telah memberikan kepada Tuhan Yesus apa yang mereka miliki semuanya untuk Tuhan. Dari yang kecil yang mereka punya. Tuhan Yesus berbuat perkara besar. Mungkin iman saudara kecil saja, sebesar biji sesawi. Iman yang kecil ini dapat membuktikan kebesaran Tuhan Yesus Kristus.
Bagaimanakah roti yang tujuh butir itu dapat dipergunakan menjadi berkat untuk beribu-ribu orang. Tanda ajaib ini tak dapat kita ceritakan. Iman yang sedikit terhadap Yesus, akan membawa kepada keajaiban Tuhan. Kita tertegun melihat mukjizat Tuhan, namun kita bersyukur dan memuji Nama-Nya.
Penyerahan hidup itu penting. Jika kita mau melihat Tuhan Yesus bekerja melalui kita. Apa yang ada pada saudara? Serahkanlah kepada-Nya. Biarlah kita berterima kasih dan bersyukur kepada Tuhan untuk yang sedikit. Berdasarkan ucapan syukur maka berkat yang sedikit menjadi banyak dan berlimpah-limpah. Seringkali kita bersyukur untuk yang banyak dan berlimpah. Tetapi sudah meremehkan untuk yang kecil dan yang sedikit. Bahkan ada orang bersungut-sungut kepada Tuhan. Dengki dan iri hati terhadap orang lain. Tidak merasa puas.
Tuhan Yesus bersyukur atas tujuh ketul roti dan beberapa ekor ikan, meskipun semuanya itu bukan miliknya sendiri.
Orang yang diberkati oleh Tuhan adalah orang yang tahu berterima kasih dan syukur atas berkat Tuhan yang terkecil sekalipun.
Cara organisasi yang terbaik ialah menerima dari Bapa, disalurkan kepada murid-murid, baru diberikan kepada orang banyak.
Berkat Tuhan, orang banyak makan sampai kenyang. Makan sepuasnya. Berkat Tuhan cukup, tidak kurang satupun dan pada siapapun. Bahkan berkelimpahan. Sisanya tujuh bakul. Tuhna tidak membiarkan atau mensia-siakan sisanya. Jangan kita mensia-siakan berkat Tuhan. Persediaan Tuhan begitu rupa, sehingga tidak mungkin seorang pun akan pergi dengan kelaparan. Jika sampai ada orang yang kelaparan, hal ini terjadi karena kesalahannya sendiri. Allah telah menyediakan keselamatan dan hidup yang kekal melalui Tuhan Yesus. Cukup! Bahkan hidup yang berkelimpahan bagi saudara yang rindu dan mau menerima Tuhan Yesus. Jika keselamatan pada hari ini berlaku. Tuhan menyediakannya bagi semua orang.
Jika saudara telah menolak-Nya berarti saudara berdosa. Hal ini yang mengerikan akan menimpa saudara, sebab saudara telah menolak sumbert hidup itu, yakni Yesus.
Saudarapun telah ditolak dan dibuang ke dalam api neraka, hukuman yang kekal dengan tangisan serta kertak gigi.
Hati yang kosong, yang tidak pernah terpuaskan untuk selama-lamanya. 
Tuhan Yesus mau dan rindu memberkati saudara dengan limpah-Nya. Percayakah saudara? Maukah saudara datang kepada-Nya?
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan." (Mat 5:6)
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci. Dari dalam hatinya akan mengalir aliran -aliran air hidup." (Yoh 7:37, 38).

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.