Kamis, 27 November 2014

Renungan 23 November 2014


Pengenalan Natal
Lukas 1 : 46 - 55
Pdt. Prof. DR. S.J. Sutjiono

Natal pada hakekatnya adalah suatu pesta rohani yang penuh dengan puji-pujian dan kesukaan.
Bagaimana Maria bisa bersukacita dan memuji Tuhan menjelang kedatangan Kristus? Karena kita mengetahui Maria adalah seorang gadis miskin yang sedang bertunangan dengan Yusuf. Betapa ia menderita. Gadis yang sedang mengandung Anak Allah yang Maha Tinggi. Semua orang berprasangka yang tidak baik, termasuk Yusuf. Ia mencoba meninggalkan orang yang dikasihinya.
Bagaimanakah dalam hidup Saudara pada saat ini. Apakah Saudara pun sedang menderita? Dicurigai orang dan difitnah? Atau berada dalam keadaan suram? Sakit, lemah dan tawar hati? Dapatkah Saudara merayakan hari Natal ini dengan penuh sukacita.
Meskipun Maria dalam keadaan yang suram dan penuh kesusahan, ia dapat berkata : "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku". (ay 7)
Maria bersukacita di dalam Tuhan, Juruselamatnya. Ia melihat : I. Kesetiaan Tuhan. II. Kuasa Tuhan dan III. Kemurahan Tuhan. Biarlah kitapun dapat menghayati akan :

I. Kesetiaan Tuhan
"Ia menolong Israel, hambaNya, karena Ia mengingat rahmatNya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya." (ay 54, 55).
Tuhan setia menggenapkan segala apa yang telah dijanjikan-Nya. Kita seringkali kurang sabar dalam menunggu perjanjian Allah digenapkan. Abraham ingat akan perjanjian Allah, bahwa ia akan mendapat seorang anak. Ia menunggu selama dua puluh lima tahun. Allah menjanjikan akan Kristus sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa: Kristus disebut "benih perempuan." (Kej 3:15).
Lalu diulang kembali pada zaman Nabi-nabi, termasuk Yesaya kira-kira 700 tahun sebelum kedatangan Kristus. Ia telah bernubuat tentang kedatangan Immanuel artinya Allah beserta kita di dalam Tuhan Yesus Kristus (Yes 7:14, 9:5, 6).
Sejak Adam dan nabi-nabi, orang-orang dengan penuh percaya menantikan kedatangan Juruselamat. Pengharapan dan iman mereka tidak dipermalukan, sebab Tuhan itu setia akan segala perjanjianNya.
Apakah kitapun percaya akan janji dan Firman Tuhan? Apakah kitapun percaya beriman menantikan kedatangan Kristus pada kali yang kedua? Ia setia selamanya. (2 Tim 2:13).

II. Kuasa Tuhan
"Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya. (ay 51)
"Allah yang Maha Kuasa, telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku (ay 49). Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya.
Tiada yang mustahil bagi Allah yang Maha Kuasa. Bagi manusia yang serba terbatas, juga pemikirannya: banyak hal yang mustahil atau tidak mungkin. Bagi Yesus tidak ada yang sulit atau mustahil. Perbuatannya di luar pikiran atau dugaan kita. Perbuatan-Nya yang Maha Kuasa dapat kita lihat dan rasakan, sebab Ia menunjukkan-Nya kepada kita. Sungguh Tuhan itu besar dan ajaib. Tangan-Nya yang penuh kasih dinyatakan-Nya dalam hidup kita setiap hari.
Orang sombong direndahkan oleh Allah, bahkan dicerai-beraikan. Seorang Raja diturunkan tahtanya oleh Allah, karena ia menganggap dirinya paling kuasa. Bertindak sewenang-wenang. Tuhan yang merendahkan raja-raja. Namun sebaliknya orang yang rendah akan ditinggikan oleh Tuhan.
Ia menyuruh orang kaya pergi dengan tangan yang kosong. (ay 53) Allah yang Maha Kuasa. Memang sekalipun ia orang kaya, kalau mati tidak membawa apa-apa, pergi dengan tangan kosong.
Kita harus mengakui Allah yang Maha Kuasa mengatur hidup kita. Belajarlah dapat menerima hidup ini sebagai karunia Tuhan dengan mengucap syukur. Biarlah selalu rendah hati sebab apa yang menjadi dasar kesombongan kita pada hakekatnya adalah karunia Tuhan.

III. Kemurahan Tuhan
"Ia menolong Israel, hamba-Nya,  karena Ia mengingat rahmat-Nya seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." (ay 54-55)
"Dan rahmat-Nya turun-temurun atau orang kaya takut akan Dia." (ay 50)
Tuhan itu rahmani dan rahimi, penuh dengan rahmat atau kemurahan Tuhan tidak pernah menghitung-hitung apa yang telah diberikan-Nya kepada manusia. Dia memberi berkat dan anugerah-Nya dengan penuh kemurahan. Dia memberi segala kebutuhan dan keperluan manusia dengan kemurahan, meskipun dari pihak manusia itu tidak ada yang baik atau layak untuk menerimanya. Inilah kemurahan Tuhan.
Dalam kemurahan Tuhan mengandung arti. Ia mengasihi dan berbelas kasihan terhadap manusia yang penuh dengan kelemahan. Kita masih dapat hidup dalam dunia ini, oleh karena kemurahan Tuhan. Maria, meskipun keturunan raja Daud, namun sekarang ia telah jatuh miskin. Namun Allah Bapa yang murah ini terus menerus masih menilik orang-orang yang rendah, bahkan Ia meninggikan. (ay 53)
Bahkan Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang lapar. (ay 53)
Ia memuaskan segala kerinduan hati orang yang takut akan Tuhan. Turun-temurun atas orang yang takut akan Tuhan dinyatakan kemurahan-Nya.
Apakah hidup Saudara takut akan Tuhan dengan penuh rasa hormat?
Apakah kita merasa lapar akan kebenaran dan firman Tuhan? Jika Saudara sombong pasti akan dipermalukan dan jika Saudara rendah hati pasti Tuhan akan meninggikannya.

Amin

Sumber: Warta Jemaat GKRI Jemaat Mangga Besar
23 November 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.