Senin, 30 Maret 2015

Renungan 22 Maret 2015

Komitmen Terhadap Keluarga Anda
Sambungan 15 Maret 2015

DR. Nick & Nancy Stinnett; Joe & Alice Beam

Jadi kami berbicara, banyak sekali. Dan keadaan berubah. Bill mengurangi beban pekerjaannya. Ia melihat bahwa tidak segala sesuatu penting untuk menapaki karir di perusahaan. Pada saat ia dipromosikan sehingga saya dapat berhenti bekerja, anak-anak sudah akan tamat sekolah. Bill bekerja dengan baik dan tetap masih membawa pulang gaji yang sama, tetapi ia tidak terus berada di kantor. Ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak dan saya. Dan saya belajar dari kesalahannya, sehingga tidak akan tercekik oleh pekerjaan baru saya. Saya mungkin akan kembali bekerja setelah anak-anak tamat sekolah, hanya untuk menyumbangkan sesuatu pada masyarakat, tetapi saya tidak akan membiarkan keluarga saya sekarang atau di waktu yang akan datang menempatkan mereka di tempat kedua - tidak jika anak-anak ada di rumah dan tidak setelah mereka dewasa dan keluar rumah.
Anak-anak membantu mencuci piring, memasak dan membersihkan rumah. Mereka mengeluh, tetapi bangga akan keterampilan yang baru dan mereka menerima upah.
Akhirnya kami menyesuaikan diri dengan baik, dan anak-anak berhasil di sekolah. Semalam anak tertua saya menjelaskan tentang satu kisah yang mereka bicarakan dalam pelajaran agama di sekolah. Saya membayangkan ia menjadi guru agama di masa mendatang.
Kami telah berubah. Proses bertumbuh sungguh menyakitkan - hal itu selalu terjadi. Namun, itu sungguh baik.
Banyak wanita dalam keluarga kokoh berjuang mengkombinasikan karir dengan keluarga. Apa rahasia mereka dalam mengatasinya?
Saya belajar untuk tidak melakukan semuanya bagi setiap orang. Peran Superman cocok untuk saya. Saya harus menentukan apa yang penting dan membiarkan hal-hal yang lain. Misalnya, mengurusi aktivitas masyarakat. Tidak realistis mencoba melakukan pekerjaan sukarela di samping pekerjaan lain.
Saya selalu bekerja dengan gagasan bahwa ada saat tertentu di mana tidak ada titik balik. Yang saya maksud adalah saat di mana lebih banyak melakukan pekerjaan tidak akan menghasilkan lebih banyak. Jika saya capai dengan pekerjaan atau menjadi lebih dan gelisah, saya tidak banyak membantu orang lain. Saya tidak akan lembur kecuali jika tidak terhindarkan lagi. Saya perlu pulang untuk menyegarkan diri dan berada bersama keluarga.
Saya merasa memiliki sepuluh pasukan energi setiap hari, dan saya perhitungkan pemakaiannya. Pekerjaan akan menyita sembilan setengah jika saya mengizinkannya. Sebaliknya saya rencanakan lima pasukan untuk pekerjaan, tiga untuk anak-anak, dua untuk saya dan John. Sewaktu sibuk, saya mungkin menyesuaikan delapan pasukan untuk kerja, dan dua untuk rumah. Tetapi menyadari budget saya, saya selalu dapat menabung untuk di rumah.
Akan membantu mempunyai isteri/suami dan anak-anak yang bertanggung jawab (untuk pekerjaan ringan) dan memenuhi kebutuhan saya.
Sewaktu saya pertama kali bekerja, reaksi pertama adalah: Bagaimana saya dapat bekerja dengan tiga anak? Saya khawatir tentang pengasuhan mereka, jadi saya mencari tempat penitipan harian dan membayarnya dua kali gaji yang berlaku. Saya ingin ia merasa bertanggung jawab pada anak-anak.
Jika mampu, saya akan menyewa pembantu untuk melakukan pekerjaan di rumah. Kami menggunakan piring kertas untuk makanan kecil. Setiap anak mempunyai tugas, kami gunakan kertas memo untuk mengingatkan siapa harus melakukan apa. Beberapa hal memang tidak terlaksana.
Apakah satu atau kedua orangtua bekerja di luar rumah, komitmen berarti janji kedua orangtua agar perkawinan dan rumah tangga berjalan seperti semestinya. Suami dan isteri yang keduanya berasal dari keluarga kokoh mau berubah dan saling mengulurkan tangan. Bantuan dan dukungan yang diberikan pada yang lain (dan pada anak-anak) adalah manifestasi jelas dari komitmen satu dengan yang lain dan kepada keluarga. Beberapa komentar mereka menunjukkan hal itu :
Bisnis suami saya bersifat musiman, jadi ada kalanya ia sangat sibuk. Saya berusaha membantu dengan memotong rumput di halaman dan melakukan hal-hal yang biasa dilakukannya di rumah.
Suami saya membantu mengurus anak dan pekerjaan di seputar rumah tanpa diminta.
Kami sudah tidak dapat bertahan tinggal di peternakan secara finansial. Jadi kami menjual semuanya dan pindah ke kota. Isteri saya mengajar di sekolah untuk membiayai hidup kami dan saya kembali ke universitas belajar lagi untuk mendapatkan pekerjaan lain.

...bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.