Rabu, 22 April 2015

Renungan 19 April 2015

Komitmen Terhadap Keluarga Anda

Sambungan 12 April 2015
DR. Nick & Nancy Stinnett; Joe & Alice Beam

Konsep komitmen sama nilainya sekarang seperti dalam jaman dulu. Di masa lalu, ada pengertian bahwa setiap keluarga mengurus anggotanya - juga para ibu, janda dan bibi - sehingga perkumpulan agama dapat mengkonsentrasikan diri pada mereka yang tidak mempunyai keluarga sendiri. Keluarga yang kokoh mengurus dirinya sendiri. Masing-masin dan semuanya.

I. Saling Memberi 100 Persen
Mengetahui bahwa anggota dalam satu keluarga saling komit akan membantu setiap orang merasa dimiliki. Seorang wanita muda mengatakan demikian:
Saya dibesarkan dalam keluarga brengsek, jadi saya tahu sedikit mengenai keluarga demikian. Sejauh saya dapat menggambarkannya, sebuah keluarga hancur ibarat sebuah saringan. Orang mengalir masuk dan mengalir keluar. Kalau Anda tidak ada yang peduli.
Sekarang saya berada di tengah keluarga bahagia. Suami saya dan keluarganya orang-orang yang baik. Memang tidak mudah masuk dalam keluarganya. Keluarga yang kokoh itu tertutup. Bukan tidak bersahabat, tetapi Anda segera dapat merasakan saling mengasihi dan saling mempedulikan antar mereka, dan mereka tidak akan melepaskannya untuk membiarkan orang luar masuk. Tentu saja saya tahu bahwa mereka tidak akan dengan mudah membiarkan saya pergi, karena saya sudah termasuk dalam keluarga itu.
Seorang pria dari Oklahoma mengomentari saling keterlibatan dalam kehidupan masing-masing:
Saya ingin menyebutnya sebanyak 100% untuk yang lain. Sebuah kecelakaan di masa kanak-kanak saya menggambarkan komitmen itu. Saya berusia empat tahun dan kami bertempat tinggal di peternakan di Alabama. Rumah kami terletak di atas bukit beberapa kilometer dari jalan besar yang ramai. Pada suatu hari di musim panas, ibu saya mengatakan bahwa ia akan jalan ke kotak pos, yang terletak persis di seberang jalan besar, untuk mengambil surat-surat. Ia bertanya apakah saya mau ikut. Saya sibuk bermain dan mengatakan dengan yakin bahwa saya tidak mau. Saya mengamatinya berjalan menuruni bukit. Pada waktu ia mendekat kotak pos, saya berubah pikiran dan mulai berlari kencang. Sambil berlari saya berteriak "saya datang, saya datang!" Apa yang terlintas dalam pikirannya adalah ketakutan luar biasa sewaktu ia berbalik dan melihat saya mendekati jalan besar. Karena ia juga melihat sebuah mobil - yang tidak saya lihat - mendekat dengan kecepatan tinggi. Ia tahu pada saat itu juga bahwa saya tidak akan berhenti dan pasti akan ditabrak. Ia melempar surat-surat, berlari kencang melewati jalan mobil yang mendekat dan menyambar saya. Kami berdua jatuh di bahu jalan. Mobil - yang sama sekali tidak mengurangi kecepatan - hampir-hampir mengenai kami. Ibu saya hampir mati untuk menyelamatkan saya.
Saya sering mengingat kejadian itu. Itu adalah kisah favorit saya sewaktu kecil. Saya senang mendengar kisah itu berulangkali. Sewaktu lebih dewasa, kami berkelakar mengenai kegesitan ibu. Tetapi seperti telah diperkirakan, juga di saat-saat saya berbeda pendapat dengan ibu atau jengkel karena sesuatu yang dilakukannya, saya tidak pernah menyangsikan 100% komitmennya pada saya.

2. Berbagi Tujuan
Dalam keluarga yang kokoh keterlibatan anggota dalam kehidupan masing-masing juga tercermin dalam tujuan mereka berbagi bersama. Tujuan bersama itu mendorong komitmen dengan memberi arahan dan makna pada keluarga. Setiap orang mempunyai bagian dan tempat yang cocok dalam mengejar tujuan keluarga. Tidak saja setiap anggota dipelihara, ia sendiri juga merasa puas menyumbang pada keluarga sebagai suatu keseluruhan.
Kadang-kadang kekuatan keluarga ada dalam tujuannya, di saat lain keluarga mengejar bersama suatu tujuan tertentu.
Sebuah keluarga yang baik, bahagia berhasil - apapun namanya - penting bagi kami. Setiap kali kami menyimpang dari tujuan, kami mengingatkan diri dan kembali ke jalur yang benar.
Tujuan kami sebagai sebuah keluarga meliputi menjalankan bisnis ini dan merasa senang jika tugasnya selesai.
Kami bersatu dalam banyak proyek. Pada saat ini kami melatih anjing baru kami dan melakukan beberapa renovasi di halaman belakang.

KOMITMEN MENGUTAMAKAN HAL YANG PENTING.
Walaupun keadaan separah perselingkuhan di luar perkawinan atau anggota keluarga menderita gangguan jiwa secara nyata merupakan ancaman hebat pada solidaritas keluarga, banyak keluarga merasakan bahwa komitmen satu dengan lainnya bisa terkikis oleh musuh yang tidak jelas prioritas yang salah. Hal-hal yang tampak penting perlahan-lahan bergeser dari puncak garis, menuntut perhatian yang lebih daripada keluarga sendiri. Keluarga yang kokoh menyadari bahwa keluarga menempati tempat utama dan tidak membiarkan aspek kehidupan lainnya - betapapun pentingnya - mengurangi komitmen mereka.

I. Jika Pekerjaan Menghalangi
Pekerjaan dan tuntutannya - waktu, perhatian, energi - seringkali mengganggu kelancaran keluarga. Jika seseorang lebih komit pada pekerjaan daripada keluarga, tampaknya seperti ia berselingkuh terhadap seluruh keluarga. Dalam perselingkuhan di luar perkawinan, orang yang paling dilukai adalah pasangannya. Di dalam perselingkuhan kerja, semuanya menderita.
Apa yang dilakukan keluarga kokoh dengan tekanan pekerjaan pada kehidupan keluarg? Terus terang mereka tidak langsung berhenti bekerja. Satu hal yang dilakukan adalah saling mengingatkan secara terus menerus bahwa keluar lebih penting daripada pendapatan, karir atau gengsi. Barangkali kami dapat sedikit mengubah kutipan pesan Tuhan untuk mendapat prospektif yang tepat tentang pendapatan relatif atau karir dalam hubungannya dengan keluarga. "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" Sudah tentu, jawabnya ada dalam pertanyaan retoris. Tidak ada yang dapat membenarkan kehilangan jiwa seseorang,. Sekarang ubahlah sedikit kata-katanya dan lihat kebenaran lain yang sama-sama benar: "Apa gunanya bagi Anda menjadi kaya atau terkenal. Tetapi meninggalkan keluarganya? Berapa jumlah uang atau peningkatan karir yang Anda kejar untuk menggantikan keluarga Anda?
Tidak ada tujuan duniawi atau yang dikejar yang membenarkan kehilangan keluarga.
Seorang pelaku bisnis dari keluarga yang kokoh menceritakan pengalamannya:
Cahaya pengertian hanya perlu waktu sekejab dan saya berterima kasih atas satu pengalaman yang saya alami di pesawat terbang. Seperti biasa saya sedang dalam perjalanan bisnis, pergi dari rumah dua atau tiga kali seminggu. Saya meninggalkan anak remaja yang kecewa karena tidak akan menghadiri resital dansanya. Isteri saya merasa begitu kecewa sehingga ia menggambarkan dirinya sebagai orangtua tunggal. Saya merasa terpisah dari keluarga, seringkali saya kehilangan saat-saat berarti dalam kehidupan mereka.
Dengan jengkel saya berpikir, "Ya, tetapi mereka membutuhkan uang saya. Saya harus bekerja. Ini penting!. Ketika itu cahaya pengertian muncul.
Pertahanan apa yang coba saya terobos? Saya tidak menyembuhkan kanker atau membawa perdamaian dunia. Perusahaan saya menjual soft drink. Benar, kami menjualnya di seluruh Ohio dan kami akan memasuki pasar di Pittsburg, tetapi berapa banyak galon soft drink yang ingin saya ganti dengan keluarga saya?

... bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.