Minggu, 28 September 2014

Renungan 28 Sept 2014

Penyakit Kanker
Ibr. 12 : 2 - 3
Pdt. Prof. DR. S.J. Sutjiono

Ada seorang isteri dokter terkena penyakit kanker tulang yang ganas. Ia pernah dibawa ke Jepang untuk berobat, namun penyakit kanker tersebut belum juga sembuh. Akhir-akhir ini sudah ada benjolan di tulang kakinya. Para dokter serumah sakit termasuk suaminya, merasa resah sekaligus heran, karena sudah sepuluh tahun lebih sang isteri yang mengidap penyakit kanker tersebut kelihatannya masih biasa-biasa saja. Kadang-kadang sang isteri mengeluh kepada suaminya : "Bagaimana ya jika saya mati, empat orang anak kita masih kecil-kecil. Siapakah yang akan mengasihi dan merawat mereka?" Sang dokter yang tabah dan beriman kepada Yesus menjawab : "Ya kalau sudah sampai waktu Tuhan kita dipanggilNya, kita harus pasrah. Anak-anak pasti dipelihara oleh Tuhan yang Maha Pengasih. Jangan kita memandang kepada penyakit, melainkan serahkan penyakit itu kepada Tuhan Yesus, yang telah menanggungnya di atas kayu salib. Kita harus belajar berserah dan pasrah kepadaNya serta mempercayakan segala sesuatu kepadaNya.

Minggu, 21 September 2014

Renungan 21 Sept 2014

Saat Yang Menentukan

Pdt. Prof. DR. S.J. Sutjiono

Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya : "Tuhan izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." Tetapi Yesus berkata kepadanya : "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." (Mat 8:21-22)

Tingkah laku di dalam hidup manusia, sangat menentukan dalam segala hal. Hidupnya ditentukan oleh waktu. Ada waktu untuk lahir dan ada waktu untuk mati. Ada saat gembira dan ada saat duka cita. Ada musim untuk menabur dan ada musim untuk menuai. Ada kalanya kita mendapat untung, juga ada waktunya kita rugi. Persoalannya, bagaimanakah kita menggunakan waktu itu dengan baik, kreatif dan efisien serta bermanfaat?
Ada orang yang tidak menggunakan waktunya secara tertib/teratur. Dibuang dengan sia-sia dan tidak produktif. Hidup sia-sia dan tanpa tujuan. Tuhan telah memanggil saudara dan saya pada waktu tertentu. Ada orang yang menerima panggilan itu, ada orang yang menolak dan ada juga yang menundanya.

Senin, 15 September 2014

Welcome

Selamat datang di blog Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Jemaat Mangga Besar - Jakarta

Minggu, 14 September 2014

Renungan 14 Sept 2014

Macan

Pdt. Prof. DR. S.J. Sutjiono

Ada seorang petani yang hidup di tepi hutan. Pada suatu hari, ia menemukan seekor anak macan di dalam hutan dan dibawanya pulang. Macan kecil ini dipeliharanya, sehingga menjadi jinak seperti binatang-binatang lainnya dan akrab dengan keluarga petani tersebut. Binatang buas ini dianggap tidak buas lagi, sehingga sejak kecil sampai besar macan ini tidur bersama-sama dengan petani itu. Jika ia ke ladang, macan ini membuntutinya serta duduk di sampingnya. Petani ini senang sekali bermain-main dengan binatang yang dipikirnya tidak berbahaya lagi.