Pimpinan Tuhan
Pdt. Prof. DR. S.J. Sutjiono
Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada Allah Bapa di dalam Tuhan kita, Yesus Kristus karena atas anugerah, pimpinan dan perlindungan-Nya maka kita dapat menjalani kehidupan di tahun 2014 dengan baik dan selamat.
Kita turut merasa sedih atas berbagai musibah terjadi di penghujung tahun 2014, terutam musibah hilangnya pesawat Air Asia dalam penerbangannya dari Surabaya menuju Singapura. Suasana ceria dan gembira dalam menyambut liburan akhir tahun bersama dengan keluarga, harus berganti dengan suasana kesedihan karena musibah ini. Inilah kehidupan manusia yang tidak dapat mengetahui dan memahami jalan-jalan kehidupan kita. Oleh karena itu sebagai orang percaya, kita harus senantiasa meminta pimpinan, perlindungan Tuhan, dan menyerahkan kehidupan kita dalam menjalani kehidupan kita di tahun 2015.
1. Hakikat pimpinan Tuhan
Tuhan tidak pernah memaksa atau menekan seseorang untuk menaati-Nya. Manusia bukanlah mesin atau robot. Manusia mempunyai akal budi, perasaan/hati serta kehendak bebas. Tuhan menghormati dan menghargai kemauan bebas kita untuk memilih dan menentukan jalan kehidupan kita. Namun, semua harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Artinya bukan kebebasan yang semau kita sendiri atau kebebasan yang sewenang-wenang. Kehendak Tuhan untuk kita adalah agar kita tidak menyalahgunakan kebebasan itu, tetapi harus dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan kesadaran. Kita harus dengan rela hati menyerahkan kehendak kita kepada-Nya. Dan, bukan kehendak kita yang terjadi, melainkan biarlah kehendak Tuhan yang terjadi dalam hidup kita.
Jika kita mempunyai kerinduan untuk mengikuti jalan Tuhan, maka Tuhan akan menyatakan kehendak-Nya kepada kita. Dengan memandang kepada Tuhan Yesus, kita akan bertemu dengan-Nya. Gembala yang baik itu berjalan di depan, memimpin kita dan kita mengikuti-Nya. Karena kita mendengar dan mengenal suara-Nya.
Apakah mengikut Tuhan Yesus sudah menjadi tekad dan keputusan Anda? Apabila itu sudah menjadi keputusan Anda, hendaklah itu tidak berubah. Tetaplah ikuti Dia. Karena apabila Anda mengingkarinya, berarti Anda mendukakan Roh Kudus.
2. Pimpinan Tuhan di jalan yang sukar
Kadang atau bahkan sering kita mendengar suara Tuhan berkata kepada kita: "Jangan berjalan ke sana! Tidak boleh! Atau jalan itu tidak baik! Itu bukan jalan Tuhan, melainkan jalan dunia." Apakah kita mengeraskan hati? Mengapa kita tidak peduli terhadap suara Tuhan? Mengapa kita memakai cara dan jalan kita sendiri? Memang adakalanya jalan Tuhan itu tidak selalu mudah. Mungkin juga tidak berkenan kepada kita atau tidak menyenangkan hati kita. Jalan dunia sering kali lebar dan menyenangkan, mungkin juga mengasyik-kan. Namun, jalan itu menuju kehancuran dan kebinasaan baik secara moral maupun secara fisik.
Jalan yang benar penuh dengan kesulitan, tantangan dan pergumulan. Jalan itu sempit. Jalan yang menuju salib. Anda harus menyangkal diri dan memikul salib setiap hari. Inilah jalan Kristus. Mengikuti pimpinan Tuhan berarti mengikuti jejak Kristus. Tidak ada cara lain dan jalan lain. Berhati-hatilah dan jangan salah jalan. Jalan yang salah tidak pernah membawa Anda menuju ke jalan kebahagiaan.
Jika Anda merasakan kebahagiaan ketika di jalan yang salah, ingatlah bahwa hal itu hanya bersifat sementara. Sesungguhnya pada saat itu Anda telah masuk perangkap, maka sukar bagi Anda untuk keluar atau bahkan mungkin Anda tidak bisa keluar lagi. Sampai pada suatu saat Anda menyesal berkepanjangan.
Meskipun jalan Tuhan terasa berat dan sukar, namun apabila kita percaya sepenuhnya pada pimpinan Tuhan, maka akan terbit sukacita dari Roh Kudus. Anda tidak berjalan seorang diri, tetapi bersama dengan Kristus. Inilah janji Tuhan. "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:20). Janji Tuhan di tengah penderitaan ialah, "Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku" (Mzm 91:15-16). Maukah Anda menaati pimpinan Tuhan?
3. Kepastian pimpinan Tuhan
Jalan Tuhan adalah jalan yang benar. Meskipun suram dan gelap terasa. Sekalipun gelombang badai menerjang hidup Anda seolah-olah Anda tenggelam, Anda tidak mungkin tenggelam, sebab Tuhan Yesus menyertai Anda. Sekalipun kerikil tajam melukai kaki Anda, kesedihan membebani hati Anda, atau kesunyian melingkari hidup Anda, janganlah takut.
Pada pukul tiga dini hari, murid-murid-Nya ketakutan ketika perahu mereka diombang-ambingkan oleh gelombang yang besar, namun Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Mat 14:27). Suara-Nya mengatasi deru gelombang. Petrus percaya dan memandan Yesus. Petrus pun berjalan di atas air. Yesus dapat mengatasi gelombang dan topan kesusahan. Ini benar, Dia adalah kebenaran, jalan berserta Yesus adalah jalan yang benar.
Berjalan dalam pimpinan Tuhan akan menuju pada hidup. Hidup yang tidak tergantung pada situasi dan kondisi di sekitar kita. Hidup di dalam Kristus adalah kehidupan yang abadi. Hidup yang berkelimpahan. Hidup yang menjadi berkat dan sumber berkat untuk orang lain.
Hidup yang dapat menghidupi orang lain. Bukan hidup yang sementara di dunia ini, melainkan hidup yang kekal dari Kristus. "Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup; walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" (Yoh 11:25-26). Jalan Tuhan adalah jalan yang membawa kepada kebangkitan yang kekal (Mzm 128:1).
Pimpinan Tuhan adalah suatu kepastian dengan perjanjian yang menyakinkan. Kita merasa nyaman dan damai sejahtera dalam tangan pimpinan Tuhan. "Mata-Ku tertuju kepadamu" demikianlah firman Tuhan. Kita menjadi obyek kasih Allah yang ajaib.
4. Pengertian pimpinan Tuhan
Pimpinan Tuhan tidak mungkin bertentangan dengan firman-Nya. Kita harus berpedoman dan berpegang pada firman Tuhan. Oleh karena itu, untuk mengetahui pimpinan-Nya tidak cukup hanya mendengarkan firman Tuha, kita juga harus membaca firman Tuhan, menghapalkan dan merenungkannya siang dan malam (Mzm 1:2-3; Yos 1:7-9). Lebih sempurna lagi jika kita menjalankan firman Tuhan atau berbuat sesuai dengan firman-Nya (Mat 7:21).
Tuhan pasti akan memberi jalan keluar, sekalipun bagi manusia mustahil, bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang mustahil. Seperti pujian yang berkata: "Kutahu Tuhan pasti buka jalan, asalku hidup suci". Apakah kita sudah dengar-dengaran dengan Tuhan? Apakah kita hidup berkenan di hati Tuhan? Apakah kita selalu rindu hidup dalam kesucian Allah dan menolak dosa?
Berbahagialah orang yang suci hatinya, sebab ia akan melihat Allah (Mat 5:8). Jika itu kehendak Tuhan, pasti ada jalan keluar. Tuhan yang memimpin untuk membukakan jalan dan untuk menutup jalan manusia. Yang penting untuk orang beriman, jika bukan kehendak Tuhan dan tidak ada jalan, jangan bersungut-sungut, melainkan pujilah Tuhan dengan puji-pujian seperti "Kehendak Tuhan laksanakan, ku tanah liat, Kau penjunan. Bentuklah aku sesuka-Mu. Aku bersujud di kaki-Mu."
Jika kita mempunyai persekutuan yang mesra dengan Tuhan dalam kasih, maka pasti Roh Kudus akan memimpin kehidupan kita. Betapa berbahagia Anda jika Tuhan berpihak dan bersama dengan Anda. Siapakah yang dapat menceraikan kita dari kasih Allah? Jadi, ada tiga aspek penting dalam pimpinan-Nya.
Pertama, firman Tuhan yang menjadi suluh pada jalan kita dan pelita pada kaki kita.
Kedua, kita percaya bahwa Dia selalu memelihara kita seperti Dia memelihara burung di udara dan bunga bakung di padang. Demikianlah juga Tuhan memimpin kita dalam situasi dan kondisi apa pun.
Ketiga, Roh Kudus senantiasa mengingatkan kita akan perkataan Tuhan Yesus dan membawa kita menuju kebenaran Tuhan. Dia yang menghibur kita dikala duka. Dia yang menetapkan dan memantapkan kita di kala bimbang. Dia yang mengaruniakan damai sejahtera, tatkala kita gelisah. Dia yang menumbuhkan harapan baru dalam kekecewaan dan putus asa.
Semuanya itu melalui Roh Kudus yang ada di dalam hati dan hidup kita (Why 3:20; I Kor 3:16-19)
5. Menerima pimpinan Tuhan
Jika sejak awal kita mempunyai kerinduan dan mau mengikuti pimpinan Tuhan, pasti kita akan merasa lebih berbahagia. Ada banyak orang menyesali diri sendiri, sebab ia baru mengenal dan menerima Kristus pada masa usianya telah lanjut. Pada waktu itu baru ia tergerak untuk melayani Tuhan. Berbahagialah orang yang sudah mengenal dan percaya kepada Yesus sejak awal kehidupannya. Apalagi jika Anda dapat melayani Tuhan.
Yang harus Anda perhatikan dengan baik adalah mencari Tuhan setiap saat. Bukanya kadang-kadang, bukannya ketika ada keperluan, bukannya kalau ada masalah. Atau, bukannya ketika ada tantangan, baru Anda mencari kehendak Tuhan. Carilah pimpinan Tuhan setiap saat, janganlah Anda anggap Tuhan sebagai cadangan. Jadikanlah Tuhan sebagai yang pertama dan terutama dalam hidup kita (Mat 6:33).
Orang yang setiap saat merindukan dan membutuhkan pimpinan Tuhan akan terhindar dari jerat iblis dan kegagalan.
Oleh karena itu, hendaklah kita berdoa: "Ya Tuhan, gembala yang baik, pimpinlah hidup saya di sepanjang tahun yang harus saya lalui." Seperti halnya pemazmur yang mengatakan:
"Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa" (Mzm 23:1-6)
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.